Site Overlay
Hotel near amsterdam centraal station

Berkeliling Warmoesstraat, Amsterdam

Amsterdam Centraal Station adalah stasiun kereta terbesar di Belanda, dan yang paling sibuk nomor dua setelah Utrecht. Didesain oleh arsitek Pierre Cuypers dan berlokasi pas di tengah kota Belanda. Saya dan teman-teman Kussut sampai di pusat kota Belanda tiba di stasiun ini lewat kereta yang dinaiki dari Bandara Schiphol. Kami akan menginap di Hotel Prins Hendrik.

Hotel ini lokasinya strategis bagi saya dan teman-teman, karena tepat di muka salah satu jalan menuju Red Light District Amsterdam yang terkenal itu dan kalau mau ke stasiun juga tinggal jalan kaki sedikit sambil menikmati kanal-kanal yang indah.

Hotel Prins Hendrik
Hotel Prins Hendrik, near Amsterdam Centraal Station

Hotel Prins Hendrik ini ternyata hotel langganannya Chet Baker kalau lagi di Amsterdam. Di hotel ini juga dia menghabiskan saat-saat terakhir sebelum melompat dari jendela dan mati di jalanan di bawah jendela. Saya jadi tahu karena kebetulan kamar saya pas di depan kamar ‘keramat’ tersebut, dan ada tulisan “Chet Baker’s Room’ di pintu kamar.

Di hari kesekian, saat tamu di kamar tersebut sudah pulang, saya diizinkan oleh mbak bersih-bersih kamar untuk masuk ke kamar tersebut. Ga berasa mistis tapi memang kamarnya enak banget buat liat-liat keramaian di muka jalan Warmoes (Warmoesstraat) yang juga salah satu pintu masuk ke Red District yang terkenal itu.

Warmoesstraat sendiri adalah salah satu jalan paling tua di Amsterdam, sudah ada sejak abad 13 dan mulai abad 16 dikenal sebagai pusat belanja. Jalan ini menghubungkan Amsterdam Centraal Station dengan Dam Square, dipenuhi oleh toko-toko, restoran, cafe, hotel murah, sex boutique, tempat ganja, bar sampai galeri seni seperti W139.

Cannabis Museum, Warmoesstraat, Amsterdam
Cannabis Museum, Warmoesstraat, Amsterdam

Kesibukan jalan ini dapat diperhatikan dari jendela kamar saya yang menatap langsung ke jalan kecil yang sepanjang waktu selalu terdengar bunyi roda koper lewat. Baik pengunjung baru sampai maupun yang mau pergi. Tampilannya kayak di film-film noir, saya jadi ngebayangin cerita-cerita detektif kalau lagi duduk-duduk ngeliatin jendela dan lampu-lampu dari neon sign.

Hotel near amsterdam centraal station
The view from my room at Hotel Prins Hendrik

Warmoesstraat ini dikelilingi oleh banyak sekali gang-gang kecil yang membawa kamu ke jalan paralel lain yang juga sangat menarik. Seperti jalan Zeedijk (Sidik) yang berisi toko-toko seperti Pata (brand fashion), berbagai restoran dan toko roti favorit saya; Bbroood. Rotinya dibuat dari sourdough dan mereka menjual berbagai macam roti, salah satu favorit saya adalah roti bulat dengan kismis bernama Oliebollen

bbroood zeedijk amsterdam
bbroood

Di Warmoesstraat sendiri dipenuhi oleh berbagai bar yang menarik untuk dihampiri satu persatu, rata-rata hanya bisa memuat sedikit pengunjung tapi semua enak-enak saja untuk minum. Banyak penjaga bar menyarankan untuk mencoba merk-merk lokal, enak atau ga enak itu relatif, tapi pengalaman mencoba berbagai rasa tentu menambah wawasan dan seru bagi saya. “You can always try Heineken or other international brands in your hometown. While you’re here why don’t you try the local beers?”

Di jalan ini juga ada restoran Indonesia Aneka Rasa namun demikian restoran kesukaan saya justru Sham Restaurant yang menyediakan masakan khas Syria. Restoran ini dimiliki oleh sepasang suami istri, sang suami berasal dari Syria sementara sang istri berasal dari Moldova. Menarik dan lezat. Saya pernah menulis tentang restoran khas Syria ini tahun lalu.

hotel near amsterdam centraal station
Early morning stroll


Warmoesstraat ini juga terkenal karena banyaknya cafe untuk menikmati ganja. Sering disebut coffee shop tapi menu utamanya ya ganja, beberapa lokasi ‘coffee shop’ dengan rating tinggi di kota ini terletak di ruas jalan ini. Salah seorang teman mengatakan ada tempat dengan ‘brownies ganja’ terbaik menurut beliau, saya lupa namanya, lokasinya ada di daerah kanal yang ada peep show.

Kalau kamu mencari specialty coffee di area ini, rekomendasi saya adalah Naked Espresso. Coffee Shop ini ada di tengah jalan Warmoesstraat dan ada satu lagi di dekat Dam Square. Kalau sedang tidak terlalu ramai, barista atau pemiliknya kadang bisa diajak ngobrol dan bercerita tentang banyak hal. Saya hampir setiap pagi mampir kesini dulu selama seminggu di Amsterdam, kecuali dalam beberapa kesempatan saya dan teman-teman berburu kopi lebih jauh sedikit. Nanti ada blog post khusus tentang specialty coffee hasil perburuan di Amsterdam.

Kalau kamu penggemar novel atau film Trainspotting, kamu bisa berziarah ke Hill Street Blues di Warmoesstraat. Di bar ini minuman relatif lebih murah dan kadang ada live music dari band-band lokal, coba kamu cek dulu media sosial mereka di Instagram untuk jadwalnya. Di Hill Street Blues ga boleh merokok tapi ngisep ganja boleh.

hill street blues amsterdam
Hill Street Blues

Sebenarnya dari dua ruas jalan ini Warmoesstraat dan Zeedijk saja sudah banyak sekali yang bisa dibahas, tapi mungkin lain kali lagi ya. Apalagi di area ini banyak gang kecil penuh kejutan yang relatif aman untuk ditelusuri sambil foto-foto di kanal-kanal kecil yang bersih dan estetika.

Jangan lupa untuk menelusuri jalan Zeedijk karena diujung ada china town dimana Fo Guang Shan He Hua Tempel berada, tidak jauh dari situ juga ada China Shicuan Restaurant yang terkenal. Rasanya mantap penuh rempah khas Shicuan. Kalau ada waktu, juga bisa coba-coba restoran lain biar tambah banyak petualangannya.

Selain tempat-tempat tadi, tentunya kalau sudah di Red District Area ada baiknya berkeliling sambil melihat-lihat area lampu merah. Di area ini banyak pintu-pintu kaca dengan tirai dan pekerja seks menawarkan diri, mereka semua pekerja legal dan memiliki jaminan kesehatan. Tampilan mereka juga bervariatif, paling muda 21 tahun sampai seusia oma-oma juga ada. Mereka rutin memeriksakan kesehatan dengan biaya yang ditanggung pemerintah. Tapi yang perlu diingat, di area ini kamu dilarang mengambil foto para pekerja seks. Bisa direbut paksa nanti kamera kamu dan kamu yang salah.

red light district amsterdam
red light district amsterdam

Para pengguna jasa mereka cukup bervariatif, mulai dari yang memang ingin memuaskan hasrat seksual sampai sekedar ngobrol-ngobrol saja. Untuk informasi tarif per-sesi bisa kamu coba google dulu, supaya ga kaget kalau mendengar harga. Kadangkala pagi-pagi jam 7 saja suka sudah ada yang duduk menunggu pelanggan.

Jalan-jalan di area ini relatif aman walau sudah gelap, tetapi tetap harus waspada dan berhati-hati.

Memang area ini sungguh ramai dan menarik untuk dijelajahi. Seminggu saja rupanya masih kurang untuk berkeliling. Semoga masih ada kesempatan lain untuk menjelajah kota ini.

ps: Jika ada kesempatan, menghabiskan malam tahun baru di area ini juga seru. Kembang api dan petasan berbagai ukuran dinyalakan. Dam Square akan padat sekali dan kalau jalan hati-hati jangan sampai terkena petasan yang dilempar ke jalan oleh penduduk ataupun pengunjung.

Warmoesstraat Amsterdam Central
at the Warmoesstraat Amsterdam wearing the Enter the Noodle T-shirt.

Amsterdam 30 December 2019 – 3 Januari 2020.

If you like the tone, here’s the preset used for this gallery:
Download “The Space Wanderer August” xmp.
available for limited time only.