Membeli tiket kereta api dari PT KAI sekarang sudah jauh lebih mudah dibandingkan saat saya masih kuliah di tahun 2000-an awal. Dulu saya harus datang ke stasiun lalu ngantri beli tiket di loket. Karena sering kehabisan, maka waktu itu saya seringkali harus nongkrong di bordes atau gerbong makan demi bisa pulang naik kereta.
Tapi itu dulu, saya sudah bertahun-tahun tidak naik Kereta Api karena berbagai alasan. Salah satu yang yang terutama adalah karena beberapa tahun yang lalu tol Cipularang dibuka dan perjalanan menuju Bandung bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih dua jam saja. Dibandingkan Kereta Api yang waktu itu memakan waktu 4 sampai 6 jam, maka tentu saya memilih naik shuttle.
Tapi gara-gara sekarang ada jalur yang dipadati truk kontainer maka durasi ke Bandung jadi 3.5 jam lebih karena macet. Dengan demikian moda transportasi Kereta Api menjadi terasa lebih afdol. Bisa duduk santai, perjalanan lancar sambil menikmati pemandangan di luar kereta api. Di Kereta Api bisa duduk santai dan tidak perlu khawatir kalau kebelet pipis karena ada toilet yang relatif bersih di gerbong kereta.
Nah sekarang kalau mau beli tiket kereta api sudah semakin praktis, karena sekarang kita bisa membeli tiket kereta menggunakan berbagai aplikasi.
Tinggal klik, pilih metode pembayaran, bayar dan tiket dirilis. Asal jangan terlalu mepet tanggal keberangkatan, karena tiket Kereta Api cepat habis. Sudah ga ada tuh naek kereta api lalu nongkrongnya di bordes.
Disarankan juga untuk mengunduh aplikasi dari PT KAI sehingga kita bisa check in online dan tidak perlu antri lagi demi nyetak boarding pass. Karena membaca anjuran untuk datang paling tidak sejam sebelum jadwal keberangkatan, maka saya sudah siap sedia 1 jam 30 menit sebelum, sebagai newbie saya tidak ingin ketinggalan kereta api dari Bandung menuju Jakarta.
Maka saya datang awal, nyetak boarding pass lalu duduk santai sambil ngopi sampai waktu boarding tiba.
Setelah waktu boarding tiba, saya ngantri memasuki peron dan mencari Kereta Api saya. Setelah menemukan tempat duduknya, saya merasa kelas eksekutif ini bangkunya agak sempit. Yang tadinya saya pikir akan ada semacam meja untuk nyicil kerjaan atau nonton menggunakan tablet juga tidak ada. Apa mungkin fasilitas itu ada di kelas yang lebih tinggi?
Karena tidak bisa bekerja atau nonton film downloadan, jadi saya tidur saja dan sesekali terbangun untuk menikmati pemandangan dari luar jendela lalu foto-foto.
Ini hasilnya, yang diambil menggunakan Huawei Mate 9 berlensa Leica.