Baru kemarin ke Gang Gloria, tetapi diajakin lagi hari ini dan tawarannya tidak bisa ditolak. Karena hari ini spesial, hari pertama dari libur raya dan hari kedua dari libur seminggu maka jalanan (biasanya) sepi dan angkutan umum juga lega. Maka saya putuskan naik kendaraan umum aja biar ga lelah di jalan.
Dimulai dengan Gojek yang melaju kencang karena jalanan cenderung kosong, menunggu di stasiun kota yang sudah dipenuhi gerai fastfood yang nyaman, dilanjutkan bajaj ke menu utama trip kali ini: return to Gang Gloria.
Kalau kemarin makan bakmi Amoy maka kali ini kita mencoba Bakmi Hosana tetangganya. Saya pribadi lebih suka bakmi Hosana ini, tetapi banyak juga yang lebih memilih tetangga-tetangga lainnya. Tidak masalah, tinggal ganti-ganti aja setiap berkunjung biar ga bosan.
Sebenarnya Pioh dan Sekba juga sangat menggoda untuk dibeli, tetapi saya rasa untuk lain kali saja. Karena sudah kenyang kena Bakmi Hosana.
Setelah kenyang, kita berkunjung ke Wihara Dharma Sakti yang belum lama ini terbakar. Melihat-lihat sebentar dan mengagumi dalamnya (lagi) sebelum kemudian minum susu kacang ijo dan pulang dengan busway.
Setiap melewati gang Gloria ini dan gang menuju Wihara, saya teringat distrik pasar malam di Taipei. Suasananya mirip, banyak jajanan dan pedagang perlengkapan sembahyang di Wihara atau Klenteng, hanya saja yang di Taipei lebih bersih dan teratur. Suatu waktu nanti mungkin ada bagusnya daerah ini diperbaiki dan dibuat lebih rapih, untuk menjadi daerah kunjungan wisatawan (tourist/traveller/backpacker) yang menarik.
Tidak lupa dengan jalur busway/mrt/trem lansung menuju Bandara atau Stasiun Gambir tentu saja.
